Minggu, 06 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen


Menurut Kotler dan Keller (2007 : 213) yang dialih bahasakan Benyamin Molan memberikan pengertian mengenai perilaku konsumen sebagai berikut: “Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan dan mendisposisikan barabgatau jasa, gagasan atau pengalaman yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
Model perilaku konsumen ditandai adanya interaksi adanya pemasar dengan konsumen. Komponen pusat yaitu pembuatan konsumen yang terdiri dari proses merasakn dan mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yanga kan dibeli.
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1.     Pengenalan masalah (problem recognition)
. Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2.  Pencarian informasi (information source) Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3.  Mengevalusi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4.  Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.  Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5.   Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.

6.   Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.


7.     Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.    Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2.     Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang  terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3.    Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4.    Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.




sumber: http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan.html

Jadi Entrepreneur Di Sekolah

Jadi entrepreneur muda? Pasti keren banget! Selain punya usaha sendiri, kita juga bisa menambah uang jajan dan belajar untuk nggak terlalu bergantung sama ortu. Nah, sebelum memulai berbisnis di sekolah, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.

❶ Pede
“Modal” awal yang harus kita miliki saat memulai bisnis di sekolah adalah nggak merasa malu. Harus berani dan percaya diri buat menawarkan barang kita ke teman-teman di sekolah. Kita bisa mulai berbisnis ke teman-teman sekelas atau satu ekskul. Baru deh, mengembangkan ke siswa lainnya, guru, bahkan para orang tua.

❷ Tanggap Selera Pasar
Kita harus tahu apa saja yang sedang disukai atau dibutuhkan oleh target konsumen kita. Misalnya, teman-teman cewek di sekolah sedang suka barang serba handmade. Kita bisa mencoba menjual pernak-pernik buatan tangan yang unik.

❸ Konsisten
Salah satu faktor yang membuat seorang bisa sukses dengan bisnis yang dijalaninya adalah tetap konsisten. Serius, fokus dan nggak putus asa dalam menjalankan usaha. Juga nggak angin-anginan mengerjakannya. Misalnya, bulan lalu getol berjualan sementara selanjutnya malas-malasan. Jadi, diperlukan konsistensi.

Nah, yang suka dan punya bakat berjualan, ayo dicoba. Siapa tahu, didalam jiwamu terdapat jiwa Enterpreneur sejati. Selamat mencoba ya teman-teman :)


Sumber: http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/jadi.entrepreneur.di.sekolah/001/007/919

Tips Atur Jadwal Harian

 Aduh, nilai semester lalu aku menurun, bagamaimana dengan kamu? Kata orangtua, ini akibat terlalu banyak main dan lupa belajar. Jangan sampai terulang lagi, nih. jangan mengecewakan orangtua lagi ya guys! Harus mulai bisa atur jadwal antara hang out dan belajar. Kalau kita senasib, yuk mari intip Tips yang aku kutip dari majalah GADIS :)
  • Dahulukan yang penting. Besok ada ulangan harian, tapi teman-teman segeng mengajak jalan-jalan ke mal. Berani menolak ajakan itu. Mendapat nilai yang bagus ketika ujian lebih penting ketimbang kita bermain. Pilihlah untuk belajar di rumah.
  • Dua jam belajar. Cukup dua jam saja mengulang pelajaran hari ini. Belajar bisa dilakukan di malam hari atau langsung setelah pulang sekolah. Kalau bisa mengatur waktu belajar tersebut, kita bisa punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain.
  • Hitung waktu hangout. Coba mulai batasi waktu bermain bareng teman-teman. Jangan sampai kita lupa waktu hingga larut malam. Ketika merasa terlalu lama hang out, segera pulang dan beristirahat.
  • Ingat waktu istirahat. Selain hangout dan belajar, kita juga perlu istirahat. Terlalu banyak kegiatan bisa membuat tubuh kita mudah lelah. Akibatnya, sulit berkonsentrasi dan gampang terserang penyakit.
  • Jangan pilih hangout yang melelahkan. Di saat jadwal kita padat, jangan melakukan hangout yang mengeluarkan banyak energi. Hal ini bisa membuat kita lelah dan langsung tertidur ketika pulang ke rumah. Jadi, nggak sempat untuk mengulang pelajaran.


sumber:
http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/tip.atur.jadwal.harian/001/007/943

Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi

A.    SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

◊ FAKTOR PENETAPAN

Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen :
•    Variabel geografi
Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.

•    Variabel demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll.

•    Variabel psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
•    Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
•    Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.

◊ SYARAT
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
•    Dapat diukur
•    Dapat dicapai
•    Cukup besar atau cukup menguntungkan
•    Dapat dibedakan
•    Dapat dilaksanakan


◊ TINGKAT

Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
•    Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
•    Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
•    Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.
•    Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu. 

◊ MANFAAT :

Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
•    Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
•    Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
•    Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya


B. ANALISIS DEMOGRAFI

Analisis Demografi
Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor-faktor ini berubah.

Analisis yang dilakukan meliputi :
•    Pertumbuhan populasi dunia
•    Bauran umur populasi
•    Etnis dan pasar lain
•    Kelompok pendidikan
•    Pola rumah tangga
•    Pergeseran geografis dalam populasi

Perusahaan yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi dengan mendapatkan laba dari aktifitas pemasaran yang di lakukan oleh marketer. Perusahaan mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat memanfaatkan fenomena yang terjadi dalam faktor demografi dengan baik. Di lain sisi, perusahaan juga harus mampu meminimalisir resiko dan ancaman yang timbul dari faktor demografi.





sumber:


http://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar
http://arie-dwiputra.blogspot.com/2013/01/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi.html