Minggu, 29 Desember 2013

Sri Mulyani, Direktur Pelaksana Bank Dunia


Kalau selama ini kita cuma sering mendengar nama pahlawan-pahlawan wanita tempo dulu, sekarang saatnya ‘mengintip’ kehidupan salah satu wanita berprestasi gemilang yang kini menjabat sebagai Managing Director of the World Bank Group, Sri Mulyani.

Terlahir dengan nama Sri Mulyani Indrawati pada tanggal 26 Agustus 1962, sosok yang lebih terkenal dengan nama Sri Mulyani menghabiskan masa kecilnya di Lampung. Sri Mulyani kecil terbiasa hidup sederhana dengan kesembilan saudaranya. Setiap pagi, ia naik sepeda menuju sekolah. Di sekolah ia aktif di berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti menari, basket dan voli.

Sejak kecil, putri pasangan Prof. Satmoko (alm.) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.) ini memang sudah menunjukkan kecerdasannya di bidang akademik. Kepintarannya membuat ia berhasil menamatkan sekolah secara gratis. Saat kuliah di jurusan Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, Sri Mulyani pun berhasil mendapatkan beasiswa. Bahkan ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di University of lllinois Urbana Champaign USA.

Sebagai anak yang lahir dari keluarga pendidik, Sri Mulyani awalnya bercita-cita sebagai dosen. Ia sempat menjadi Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI). Namun ternyata karirnya di bidang ekonomi lebih bersinar. Sebelum berkarir di World Bank, ia pernah menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (2004-2005), Menteri Kooordinator Perekonomian Indonesia (2008-2009) dan Menteri Keuangan (2005-2010).

Berbagai kiprahnya di bidang ekonomi rupanya memberi banyak perubahan dan diperhatikan oleh banyak pihak di seluruh dunia. Sehingga pada tahun 2012 lalu ia masuk dalam The 100 Top Global Thinkers 2012 versi majalah Foreign Policy dan The Most 100 Powerful Woman 2012 versi majalah Forbes.

Banggalah kita sebagai warga negara Indonesia karena Ibu Sri Mulyani ini telah membawa nama harum bangsa Indonesia berkat prestasi dan karir cemerlang yang ia peroleh. Ibu Sri Mulyani juga telah membuktikan bahwa wanita mampu bersaing dan tak kalah hebat dengan pria. Kutipan diatas dapat menjadi motivasi agar kita, khususnya para wanita lebih semangat dalam belajar dan membuktikan bahwa wanita tidak dapat dipandang rendah lagi seperti jaman dulu.

Sumber : http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/sri.mulyani.direktur.pelaksana.bank.dunia/001/007/844

3 Manfaat Makan Sayur dan Buah


Hayoo! Siapa yang masih sering malas makan sayur dan buah? Tahu nggak sih, ternyata banyak makan sayur dan buah bermanfaat buat tubuh kita, lho. Kandungan vitamin dan seratnya bisa membuat tubuh kita lebih segar dan fit setiap hari.

Percernaan lancar

Repot juga kalau tiap pagi, kita harus bolak balik ke kamar mandi karena sulit buang air besar alias sembelit. Ini akibatnya kalau kita malas makan sayur dan buah. Padahal sayur dan buah punya kandungan serat yang tinggi yang baik untuk pencernaan. Pencernaan yang baik, membuat tubuh kita mudah menyerap zat gizi dan membuang sisa makanan. Daun selada, bayam, wortel dan pepaya adalah beberapa sayur dan buah punya kandungan serat tinggi.

Penyakit? No Way!

Sebuah penelitian dari The Andalusian School of Public Health asal Spanyol, mengatakan orang yang makan 569 gram buah dan sayur tujuh porsi dalam sehari bisa menurunkan resiko penyakit jantung dan bisa memperpanjang usia, lho. Selain itu, bisa mencegah kanker dan penyakit lainnya. Misalnya sayuran hijau yaitu brokoli, sawi dan bayam, yang mengandung lutein dan zeaxanthin yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Fakta lain menyebutkan, kalau kita malas mengkonsumsi serat bisa memicu munculnya masalah pencernaan seperti kanker usus besar.

Cegah obesitas

Pola makan yang nggak teratur bisa membuat metabolisme dalam tubuh kita menjadi kacau. Kondisi ini akan membuat tubuh kita mudah terserang obesitas. Selain olahraga yang teratur, obesitas atau kegemukan bisa dilawan dengan makan sayur dan buah. Kandungan serat dalam buah dan sayur bisa membantu tubuh terasa kenyang lebih lama. Jadi, bisa sekalian diet deh!

Yuk guys! Ubah pola makan kita yang terkesan asal kenyang menjadi lebih sehat dengan makan sayur dan buah, seperti tips yang saya kutip dari majalah gadis. Bagi yang gak suka sayur bisa dicoba dengan berbagai resep dan dapat juga di mix dengan campuran lain yang tentunya berguna bagi tubuh kita hihi selamat mencoba. Salam sehat

Sumber: http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/3.manfaat.makan.sayur.dan.buah/001/007/1053

Tetap Sehat di Musim Hujan


Musim penghujan sudah mulai terasa di Indonesia, nih. Selain waspada akan datangnya banjir, jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan. Jangan sampai nggak masuk kuliah karena sakit. So, ayo lakukan hal berikut supaya tetap fit di musim ini.

Sedia Payung Sebelum Hujan

Pepatah ini harus benar-benar dilakukan, nih. Karena hujan sering datang tanpa kenal waktu. Bisa jadi cuaca terlihat cerah saat berangkat sekolah. Tapi hujan pun turun lebat ketika bel pulang berbunyi. Makanya selalu sediakan payung ataupun jas hujan di tas supaya nggak perlu hujan-hujanan. Bila perlu, sediakan pula sepatu boots anti hujan supaya sepatu sekolah nggak basah dan bau.

Hangatkan Tubuh

Nggak ada yang lebih nyaman selain bergelung dalam selimut ketika hujan turun. Tapi kalau harus beraktivitas di luar ruangan, usahakan untuk tetap menggunakan pakaian yang cukup tebal supaya badan tetap hangat dan nggak gampang sakit, ya. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan dan minuman hangat untuk membantu menormalkan suhu tubuh.

Minum Vitamin

Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin, yuk! Selain menjaga kondisi tubuh dari luar, kita juga harus menjaga kondisi tubuh dari dalam. Supaya tetap bisa beraktivitas normal walaupun sedang di musim penghujan.


Sumber : http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/tetap.sehat.di.musim.hujan/001/007/1056

Makan Cokelat Untuk Sehat, Yuk!



Cokelat dengan berbagai olahannya memang jadi favorit banyak orang. Selain enak, ternyata olahan biji kakao ini punya segudang manfaat buat tubuh. Yummy and healthy!

Memperpanjang Umur

Menurut penelitian di Belanda, cokelat dapat membuat orang hidup lebih lama karena berbagai kandungan yang dimilikinya. Salah satunya yaitu kandungan flavonoid yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Lemak yang ada dalam cokelat juga nggak mengandung kolesterol sehingga nggak menyebabkan kegemukan dan menimbulkan resiko penyakit lain. Sehingga orang yang mengonsumsi cokelat secara teratur akan memiliki tingkat kesempatan hidup lebih tinggi dibanding yang tidak mengonsumsi cokelat. Hal ini terbukti dari salah satu responden penelitian di Belanda, Jeanne Louise Calment, yang hidup sampai usia 122 tahun karena mengkonsumsi 2,5 pon (sekitar 1,1 kg) dark chocolate dalam seminggu.

Menguatkan Gigi

Banyak yang bilang kalau cokelat bisa bikin gigi berlubang. Padahal menurut penelitian dari Tulane University, New Orleans Amerika,  kandungan Theobromine yang terdapat dalam biji kakao terbukti menguatkan enamel atau permukaan gigi. Sayangnya, kandungan Theobromine dalam cokelat olahan yang sering kita temukan ternyata nggak begitu besar karena terlalu banyak mengandung gula dan susu. Jadi, kalau menginginkan cokelat dengan kandungan Theobromine lebih banyak, bisa mengkonsumsi dark chocolate yang mengandung gula dan susu lebih sedikit dibanding jenis cokelat yang lain.

Melindungi Sel Otak

Johns Hopkins University, Amerika,  menemukan bahwa dark chocolate mampu melindungi sel saraf otak dari kerusakan. Antioksidan yang terdapat dalam cokelat ternyata dapat mencegah penggumpalan dan peradangan dalam otak. Jadi bisa menurunkan resiko terkena stroke. Yuk, kita makan coklat yang sangat enak dan banyak manfaatnya bagi tubuh kita hihi

Sumber: http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/makan.cokelat.untuk.sehat.yuk/001/007/817


Mempengaruhi Sikap dan Perilaku


Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya atau untuk maksud lain.Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsangan-tanggapan (stimulus-respons model).

Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).
          
Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek promosi.

Teknik modifikasi perilaku


Tehnik-tehnik modifikasi perilaku dalam perilaku konsumen adalah :
•    Dorongan Prompting
Yaitu permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang
Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
Seperti : `Anda mau mencoba Ice cream dan Cheese kami yang baru?``Anda mau pesan kentang goreng?`

•    Teknik Banyak Permintaan (Many asking)
Yaitu mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil
Contoh : Menawarkan produk yang mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah

•    Prinsip Resiprositas (Respority)
Yaitu tehnik meningkatkan kepatuhan konsumen atas perimintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk
Contoh : Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan sebagainya

•    Peran Komitmen ( Committement)
Komitmen yang dipegang secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian.
Komitmen yang tertulis akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi
Perusahaan penjualan door to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat mengurangi tingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi)

•    Pelabelan (Labelling)
Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti `Anda Baik Hati`Label diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang diisyaratkan oleh labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar intuk menarik hati calin konsumen, sehingga pembelian terjadiPemasar pakaian dapat mengatakan, `Anda orang tua yang penuh perhatian.` di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.

•    Insentif (Insentif)
Insetif merupakan jaaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes, dan ku[on. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi produk
Contoh: Mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen dan sebagainya


Sumber : http://ekapuspita999.blogspot.com/2012/11/bab-viii-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html

Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup


A. KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

B. NILAI
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.

C. GAYA HIDUP
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b.Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c.Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d.Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
e. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
a. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
d. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
•     dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
•    Dalam struktur masyarakat modern,
•    status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
•    dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya.
Jadi pada kesimpulannya, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini, dsb dengan lingkungannya melalui cara yang unik, yang menyimbolkan status dan peranan individu bagi linkungannya. Gaya hidup dapat dijadikan jendela dari kepribadian masing-masing invidu.Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah (glamour), gaya hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana, dsb.
Gaya hidup mewah memang sudah menjadi bagian hidup manusia. Sebagai makhluk sosial,manusia membutuhkan interaksi dengan banyak hal. Manusia memerlukan pemenuhan kebutuhannya yang mencakup sandang,pangan, dan papan. Ketiga hal ini sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia bergantung pada makanan,pakaian, dan tempet tinggal. Kebutuhan akan ketiga hal tersebut menjadikan sebagian orang memberlakukan gaya hidup mewah. Manusia memiliki nafsu yang berujung pada masalah selera dan gengsi,termasuk gaya hidup mewah.


Sumber : http://riantopurba.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

Sikap Motivasi dan Mawas Diri

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Mawas diri menurut kamus Besar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama.
Mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya suatu tindakan. Secara teknis psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. Orang jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan, adapun jawaban yang di cari adalah menelaah hati nurani.
Jadi, dalam hidup diperlukan sikap motivasi dan juga mawas diri. Karena dua sikap ini sangat mwembantu mengontrol kehidupan kita sebagai manusia yang juga sekalgius konsumen. Apabila tidak, maka akan terjadi sikap yang out of control yaitu diluar kendali dan memungkinkan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.


Sumber :
http://anggiooosblog.blogspot.com/2012/12/softskill-sikap-motivasi-dan-mawas-diri.html

Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan

A.   Sumber daya konsumen
Sumber daya ekonomi pada dasarnya diartikan sebagai sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll. Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah pemanfaatannya. sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially renewable resources).
Sumber Daya Sementara
•     Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
•    Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
•    Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
Sumber Daya Kognitif
•         Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.

B.   Pengetahuan

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam :

1.        Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.

2.        Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.

3.        Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.



Sumber : http://yesamartha.blogspot.com/2012/10/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html