Jumat, 27 April 2012

Direct and Indirect Speech


1.      Riechal told me “i will come” (future)
a.       Riechal told me that i would come
b.      He told me that he would came
c.       Riechal told me that he would come (past future)
d.      He would come

2.      They told “the magician has come to the party” (present pefect)
a.       They told that the magician had come to the party (past perfect)
b.      They told the magician had come to the party
c.       They told that the magician has come to the party
d.      The magician has come to the party

3.      She said “the book is unique” (simple present)
a.       She said the book is unique
b.      She said that the book is unique (simple past)
c.       She said that the book was uniqe
d.      She said that the book unique

4.      My sister said “Mom and Dad will come” (future)
a.       My sister say that  Mom and Dad would come
b.      My sister said Mom and Dad will came
c.       My sister said that Mom and Dad would came
d.      My sister said that Mom and Dad would come (past future)

5.      Father said “Mother is cooking” (present continuous)
a.       Father said that mother is cook
b.      Father said that mother was cooking (past continuous)
c.       Father said that mother is cooking
d.      Father said mother cooking

6.      Uncle said “Grandmother will arrive tomorrow (future)
a.       Uncle said that Grandmother would arrive the following day (past future)
b.      Uncle said that Grandmother would arrive tomorrow
c.       Uncle said that Grandmother will arrive tomorrow
d.      Uncle said that Grandmother will arrive the following day


7.      Putra said “it’s hot” (simple present)
a.       Putra said  it was hot (simple past)
b.      Putra said it’s hot
c.       It was hot
d.      It is hot

8.      She said, "I've been in Jakarta since 1994." (simple present pefect)
a.    She said that she had been in Jakarta since 1994 (simple past perfect)
b.    She said that she have been in Jakarta since 1994
c.    She said she has been in Jakarta since 1994
d.    She said that i’ve been in Jakarta since 1994

9.      Syaras said “i was eating earlier” (past continuous)
a.       Syaras said she was eating erarlier
b.      Syaras said that she had eating earlier
c.       Syaras said that she had been eating earlier (past perfect continuous)
d.      Syaras said she has eating earlier

10.  Ical told “i’m studying  english online” (present continuous)
a.       Ical told that he studying english online
b.      Ical told he was study english online
c.       Ical told that he studying english online
d.      Ical told that he was studying english online (past continuous)

11.  Riesya said “i’ve been studying biology for three years” (present perfect continuous)
a.       Riesya told she have been studying biology for three years
b.      Riesya said that she had been studying biology for three years (past perfect continuous)
c.       Riesya said that she have been studying biology for three years
d.      Riesya said she had studying biology for three years

12.  She said “the women came last night” (simple past)
a.       She said that the woman came last night
b.      She said that the woman come the night before
c.       She said that the woman had come the night before (past perfect)
d.      She said that the woman had came last night


13.  She said “the grass is green” (simple present)
a.       The grass is green
b.      She said that the grass is red
c.       She said the grass green
d.      She said that the grass is green (simple present)

14.  He said “how wonderful you are!” (present continuous)
a.       He said that how wonderful you are
b.      He said that you were wonderful (past continuous)
c.       He said that you was wonderful
d.      He said that you are wonderful

15.  He said “God bless you, my  Son” (future)
a.       He said that God bless you my son
b.      He said that God bless you
c.       He prayed that God would bless his son (past future)
d.      He prayed that God will bless his son

NOUN CLAUSE


Clause adalah gabungan dari beberapa kata yang memiliki subjek dan predikat.  Jadi Noun clause adalah clause yang kedudukannya sebagai kata benda.
RUMUS:
Conjunction + S + Predicate + ……. (Obyek)

CONTOH KALIMAT NOUN CLAUSE :
1.      How he becomes so rich makes people curious.
2.      I don’t understand what he is talking about.
3.      That is what you need.
4.      The fact that Rara always comes late doesn’t surprise me.
5.      I know what you mean.
6.      He said that his son would study in china
7.      He suggested that I open the door.
8.      These children must visit the school doctor.
9.      The first alarm clock woke the sleeper by gently rubbing his feet.
10.  Oxygen is the chief life-supporting element of all animal life.

Senin, 02 Januari 2012

SEJUTA POHON UNTUK BUMI


Menanam pohon sangatlah penting untuk menjaga kelestarian alam dan keseimbangan Bumi kita. Kini ajakan untuk memelihara lingkungan dengan menanam sejuta pohon semakin banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Tujuan penanaman pohon ini adalah mencegah banjir, menjadikan lingkungan tetap teduh dan asri, meningkatkan kesadaran masyarakat sera menurutkan suhu di Bumi yang sudah tidak normal lagi. 



Seperti yang saat ini sudah mulai kita rasakan, meningkatnya suhu di Bumi menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming) yang menjadi permasalahan besar yang harus segera ditangani. Hal ini disebabkan karena kurangnya pepohonan, krisisnya lahan hijau, polusi udara dan efek rumah kaca. Semakin banyak pohon yang tertanam, semakin banyak pula karbon yang dapat diserap dan juga oksigen yang dapat dihasilkan. Pada dasarnya satu pohon dapat menghasilkan 1kg oksigen perhari, yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk dua orang perharinya.









Dengan kegiatan menanam sejuta pohon, diharapkan mampu mengurangi suhu Bumi yang sudah tidak normal lagi dan untuk menjadikan lahan hijau didalam maupun diluar hutan mampu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Serta menjadikan kita lebih sadar untuk selalu menjaga dan memelihara lingkungan. Karena manfaatnyapun akan dirasakan oleh kita semua. SELAMATKAN BUMI KITA DAN BUAT LINGKUNGAN KITA MENJADI TEDUH DAN ASRI.

Tikus Sebenarnya Baik Hati dan Pemurah

Tikus identik dengan pengkhianat cinta. Namun sebenarnya, menurut para peneliti, mereka benar-benar baik dan murah hati.

Dalam sebuah penelitian, ilmuwan Universitas Chicago menempatkan tikus-tikus berpasangan sehingga mereka harus saling mengenal.


Ketika kemudian satu tikus ditempatkan di tabung transparan dalam kandang, tikus kedua terlihat tertekan sampai berhasil membebaskan tikus yang pertama.

Yang mengherankan, tidak hanya membantu teman di kandang yang dalam kesulitan, mereka juga tanpa pamrih berbagi. Yang juga mengherankan, tikus betina terlihat lebih peduli daripada jantan.

Selama percobaan, para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang berkeliaran gelisah melihat temannya terperangkap dan menurut para ilmuwan, tikus itu memperlihatkan bentuk sederhana dari empati.

Binatang yang bebas pergi lebih jauh, belajar bagaimana membuka pintu tabung, tanpa diajari, dan membebaskan pasangannya.

http://www.penyuluhpertanian.com/wp-content/uploads/2011/10/tikus.png

Hal ini, kata peneliti, merupakan bentuk yang lebih kompleks dari empati. Banyak tikus mengulangi pola itu, menurut laporan jurnal Science.

"Kami tidak melatih tikus-tikus ini dengan cara apa pun. Tikus ini belajar karena mereka termotivasi oleh sesuatu secara internal," kata Inbal Ben-Ami Bartal.

"Kami tidak mengajarkan mereka bagaimana membuka pintu. Sulit untuk membuka pintu, tapi mereka terus mencoba dan mencoba dan akhirnya berhasil."

Dalam penelitian lebih lanjut, tikus memiliki sedikit ketertarikan atau tidak tertarik melepaskan mainan boneka yang terjebak dalam tabung, tetapi mereka membebaskan tikus hidup, bahkan ketika tidak diizinkan untuk bermain dengan tikus itu setelah bebas.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1365532.jpg

Ini, kata para peneliti, menunjukkan bahwa motivasi tikus pembebas adalah untuk menghilangkan penderitaan hewan-hewan terperangkap.

Dalam percobaan terakhir, peneliti melihat sikap tikus ketika diberikan pilihan melakukan penyelamatan atau makan cokelat.

Hewan itu sering lebih memilih untuk menyelesaikan penyelamatan sebelum menyelipkan dan berbagi cokelat mereka dengan teman mereka.

"Itu sangat menarik. Menunjukkan kepada kita bahwa pada dasarnya membantu pasangan mereka setara dengan cokelat. Kami terkejut," kata Peggy Mason.

Hasil penelitian juga mengisyaratkan tikus betina lebih mungkin untuk melakukan upaya penyelamatan yang mungkin mencerminkan pentingnya empati dalam keibuan.

Tim peneliti mengatakan bahwa bertindak dari empati jelas bukanlah keunikan manusia saja dan menyarankan kita mungkin bisa belajar satu atau dua hal dari tikus yang rendah hati itu.

Profesor Mason mengatakan, "Ketika kita bertindak tanpa empati, kita bertindak melawan warisan biologis kita."

"Jika manusia mau mendengar dan bertindak pada warisan biologis mereka lebih sering, kita akan lebih baik."

Sumber :
tempo.co dan http://www.apakabardunia.com/2011/12/tikus-sebenarnya-baik-hati-dan-pemurah.html

MITOS DAN FAKTA AIR

AIR merupakan zat alami yang menakjubkan dan kita tidak bisa hidup tanpanya. Terlebih, sebagian besar unsur kehidupan memang terbuat dari air. Maka itu, tidak mengherankan bila banyak penafsiran tentang air putih, terutama dalam hal khasiatnya tentang kesehatan.
Dari sejumlah besar mitos dan fakta tentang air putih yang selama ini beredar di masyarakat, ada lima hal yang pastinya sering kita dengar. Berikut ini uraiannya:

1. Mitos: Kita harus minum 8 gelas air putih sehari untuk menghindari dehidrasi
Fakta: Ini mungkin merupakan salah satu hal kurang tepat yang paling dipercaya tentang konsumsi air. Tips itu tentunya banyak dilontarkan banyak produsen minuman air kemasan.

Memang benar, tubuh kita memerlukan cukup air setiap hari. Menurut British Dietetic Association, sebagian besar dari kita membutuhkan sekitar enam sampai delapan gelas cairan sehari. ingat cairan bukan air. Cairan juga bisa diperoleh dari makanan yang kita makan. Misalkan saja buah dan sayur yang 80-90 persennya terdiri dari cairan. Belum minuman lain seperti susu, teh, dan kopi.

Terlebih dalam suhu panas yang menyebabkan keringat, kita perlu asupan kita untuk menebus cairan yang keluar. Tubuh kita juga mampu dengan sangat baik mengatur kadar airn. Tubuh akan menyingkirkan kelebihan air melalui keringat dan urine, dan ketika kekurangan, kita pun akan merasa haus.

2. Mitos: Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya menyebabkan dehidrasi
Fakta: Meskipun benar bahwa kafein memiliki efek diuretik atau membuat Anda ingin buang air kecil, efek itu sangat ringan jika dibandingkan dengan jumlah air yang terkandung dalam minuman tersebut. Minuman-minuman itu tetap akan memberikan kontribusi atas kebutuhan tubuh akan air.

3. Mitos: Semakin banyak minum air, semakin sehat
Fakta: Secara umum, air adalah zat nontoksin. Tetapi, jangan pula kita sampai berlebihan minum air. Dalam kasus ekstrem, minum air terlalu banyak dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang dikenal sebagai 'keracunan air'.

Atlet olahraga ekstrim seperti pelari maraton sudah familiar dengan kondisi itu. Olahraga memang akan menyebabkan mereka berkeringat sehingga menghilangkan baik air maupun elektrolit, termasuk sodium. Tetapi jika mereka minum banyak air dalam waktu singkat tanpa mengganti elektrolit yang hilang, kadar natrium pada darah dapat berpotensi mengancam nyawa.

4. Mitos: Air botol kemasan lebih aman dan sehat
Fakta: Air keran yang masak sebenarnya sudah sesuai dengan standar kesehatan dan persyaratan keselamatan. Dan, ini pun terus-menerus diuji sehingga dinilai aman untuk diminum. Adapun air minum kemasan sering kali berasal dari sumber yang sama persis seperti air keran.

Banyak air kemasan bahkan memiliki standar keselamatan lebih rendah daripada air keran. Belum lagi hargnya yang lebih mahal karena harus menyertakan sumber daya, pengiriman, dan penjualan. Minum air keran yang masak sebenarnya tak masalah, kok. Karena selain aman, murah, dan didapat dengan cara yang paling ramah lingkungan.

5. Mitos: Air membantu menurunkan berat badan
Fakta: Sebenarnya hal ini ada benarnya. Kembali ke mitos nomor 1, minum air yang bebas kalori dan bebas gula merupakan cara yang lebih baik untuk mendapatkan asupan cairan harian daripada meneguk minuman manis dan tinggi kalori seperti minuman ringan.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minum setengah liter air sebelum makan dapat membantu kita makan lebih sedikit. Tapi kuncinya di sini adalah, bahwa kita sebenarnya perlu makan dengan porsi lebih sedikit, karena sesungguhnya air itu sendiri tidak mengurangi lemak di dalam tubuh.
Tentunya, tidak berarti minum air putih tidak lagi menjadi penting dan berguna untuk kesehatan. Namun, kita harus menyikapinya dengan seimbang. Bagaimanapun, air putih tentu lebih sehat dibanding minuman lain semacam kopi, teh, atau minuman ringan (soft drink) bila terlalu banyak mengandung gula di dalamnya.
Minuman bersoda, atau minuman manis lainnya menjadi "tidak sehat" bila gula tersebut di dalam tubuh kita pada akhirnya menjadi pemicu diabetes. Oleh sebab itu, minum air mineral (air putih) tetap lebih sehat untuk tubuh. 
 
Sumber : http://www.apakabardunia.com/2011/12/air-mitos-dan-fakta.html